MAKALAH ”PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAANALAMI’’


MAKALAH”PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAANALAMI’’
( SAINS BANGUNAN)

KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita naikan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA karena atas perkenanannya, kita boleh lagi diberikan kesempatan dan kesehatan. Sehingga kami boleh menyusun makalah yang berjudul “pencahayaan dan penghawaan alami” ini tepat waktu. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas sains arsitektur. Makalah ini tidak akan selesai tanpa campur tangan dan kerja sama dari kelompok dan media social untuk mencari informasi mengenai tugas ini.Namun kami sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa dalam tata penulisan dan penyusunan masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk  menyempurnakan makalah ini. Dengan begitu, akan menjadi suatu pembelajaran untuk kami kedepannya dalam menyusun sebuah makalah lebih baik lagi.Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu para pembaca untuk dapat memperluas pengetahuan tentang apa itu pencahayaan dan penghawan alami.
Manado, 16 Mei 2019Tim PenyusunKelompok IV.

  • Inlet, merupakan bukaan yang menghadap ke arah datangnya angin sehingga berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ruangan.
  • Outlet, merupakan bukaan lain di dalam ruangan yang berfungsi untuk mengeluarkan udara.
  • Posisi diagonal (cross). Bukaan inlet dan outlet diletakkan dengan posisi ini apabila angin datang secara tegak lurus (perpendicular) ke arah bukaan inlet.
  • Posisi berhadapan langsung. Bukaan inlet dan outlet diletakkan pada posisi ini mana kala angin datang bersudut/tidak tegak lurus (obligue) ke arah bukaan inlet.
  • Posisi inlet yang lebih rendah daripada outlet akan mengalirkan udara pada ketinggian tubuh manusia sehingga tubuh manusia bisa merasakan kesejukan dari udara tersebut. Sebaliknya, posisi inlet yang lebih tinggi daripada outlet justru akan membuat aliran udara hanya menjangkau sebagian kecil tubuh manusia bagian atas sehingga kesegaran tidak dapat dirasakan penghuni rumah tersebut.
  • Posisi bukaan penangkap udara (inlet) sebaiknya berada pada ketinggian aktivitas manusia, yaitu sekitar 0,5-0,8 m, sementara bukaan outlet sebaiknya dibuat lebih tingggi karena udara yang akan dikeluarkan dari ruangan itu adalah udara yang panas dan udara yang panas selalu berada di bagian atas ruangan.
  • Alternatif lain perletakan  outlet adalah pada atap apabila menggunakan atap bertipe jack roof. Lubang antara atap induk dengan atap ‘topi’ pada jack roof dapat diberi kisi-kisi sebagai bukaan keluarnya udara (outlet). Posisi outlet pada atap inilebih efektif untuk mengeluarkan udara panas yang banyak berkumpul di bagian atas ruangan tersebut.
  1. Pintu Kayu
  1. Pintu Panel
  1. Pintu Kaca
  1. Pintu Baja
  1. Pintu Fiberglass
  1.  Pintu Aluminium
  1. Pintu Plipit
  1. Pintu Flush
  1. Pintu PVC
  1. Pintu UPVC
  1. Pintu Mengayun/ Pintu Swing
  1.  Pintu Lipat
  1. Pintu Geser
  1. Pintu Rel
  1. Pintu Melingkar
  1. Pintu Otomatis
  1. Pintu Menggulung
  1. Variasi intensitas cahaya matahari.
  1. Distribusi dari terangnya cahaya.
  1. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya.
  1. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.
  1. Sunlight, cahaya matahari langsung dan tingkat cahayanya tinggi.
  1. Daylight, cahaya matahari yang sudah tersebar dilangit dan tingkat cahayanya rendah.
  1. Reflected light, cahaya matahari yang sudah dipantulkan.
  1. Naungan (shade), naungi bukan pada bangunan untuk mencegah silau (glare) dan panas yang berlebihan karena terkena cahaya langsung.
  1. Pengalihan (redirect), alihkan dan arahkan cahaya matahari ketempat-tempat yang diperlukan. Pembagian cahaya yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan adalah inti dari pencahayaan yang baik.
  1. Pengendalian (control), kendalikan jumlah cahaya yang masuk kedalam runag sesuai dengan kebutuhan dan pada waktu yang diinginkan. Jangan terlalu banyak memasukkan cahaya ke dalam ruang, terkecuali jika kondisi untuk visual tidaklah penting atau ruangan tersebut memang membutuhkan kelebihan suhu dan cahaya tersebut (contoh : rumah kaca).
  1. Efisiensi, gunakan cahaya secara efisien, denag membentuk ruang dalam sedemikian rupa sehingga terintegrasi dengan pencahayaan dan menggunakan material yang dapat disalurkan dengan lebih baik dan dapat mengurangi jumlah cahaya masuk yang diperlukan.
  1. Intefrasi, integrasikan bentuk pencahayaan dengan arsitektur bangunan tersebut. Karena jika bukan untuk masuk cahaya matahari tidak mengisi sebuah peranan dalam arsitektur bangunan tersebut, nukan itu cenderung akan ditutupi dengan tirai atau penutup lainnya dan akan kehilangan fungsinya. 
  1. Sun Shading Horizontal
x


DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
Daftar Isi.........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................11.1
 Latar Belakang...........................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................22.
1PenghawaanAlami ……………………...........................................................................................22.2 Pencahayaan Alami……........................................................................................................... 282.3 Contoh Perhitungan..................................................... ..........................................................37
BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 423.1 Kesimpulan .............................................................................................................................42
3.2 Saran ......................................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................43
LAMPIRAN.....................................................................................................................................44



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ruang dalam suatu bangunan adalah tempat melakukan berbagai aktifitas sesuai fungsi ruang tersebut. Ruang yang terlalu panas akan berpengaruh pada aktifitas yang berlangsung dalam ruang tersebut, ruang terlalu gelap akan mengganggu pekerjaan. Untuk itu ada standar kenyamanan untuk setiap ruang, dalam hal ini yang akan dibahas adalah penghawaan dan pencahayaan alami, untuk mencapai kenyamanan dalam penghawaan dan pencahayaan alami ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan.Adapun sekarang apabila ruang tidak mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami, maka akan dipasang alat bantu untuk mencapai kenyamanan yang diinginkan, seperti pencahaayan maupun penghawaan buatan. Tapi, ada baiknya jika suatu ruang mendapatkan yang bersifat alami, karena dapat memberikan nilai hemat energi dan ramah lingkungan. Untuk mendapatkan penghawaan dan pencahayaan alami dalam ruang, hal ini akan berpengaruh pada desain bangunan.
1.2  Tujuan Penulisan
·       Untuk memahami tentang pencahayaan dan penghawaan alami
·       Supaya dapat menerapkan konsep pencahayaan dan penghawaan alami dalam desain bangunan
·       Untuk memahami setiap jenis bukaan baik bukaan untuk pencahayaan maupun penghawaan alami
1.3  Rumusan Masalah
·       Apa itu pengahawaan alami?
·       Factor  apa saja yang mempengaruhi penghawaan alami?
·       Apa saja jenis-jenis bukaan?
·       Bagaimana menerapkan penghawaan alami untuk bangunan?
·       Apa itu pencahayaan alami?
·       Faktor apa saja yang mempengaruhi pencayaan alami?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGHAWAAN ALAMIPenghawaan adalah aliran udara di dalam rumah, yaitu proses pertukaran udara kotor dan udara bersih. Ada dua jenis sistem penghawaan, yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami terkait dengan suplai udara segar menggantikan udara kotor di dalam ruang, sedangkan penghawaan buatan terkait dengan sistem yang menyediakan pendinginan, pengontrolan kelembaban, dan penyaringan serta pemurnian udara. Penghawaan alami dapat diartikan menjadi pergerakan udara masuk ke dan keluar dari ruangan tertutup, Pertukaran udara, perputaran udara secara bebas, dan merupakan proses untuk mencatu udara segar kedalam bangunan gedung dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.Penghawaan alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu bangunan atau gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi.2.1.1 DEFINISI ANGINAngin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi.       Sifat AnginApabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi       Terjadinya AnginAngin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.2.1.2 JENIS – JENIS PENGHAWAAN ALAMI       Cross Ventilation System (CVS)Cross Ventilation System (CVS) atau yang biasa disebut sistem ventilasi silang dapat dilakukan dengan meletakkan dua buah jendela atau bukaan di kedua sisi ruangan. Ventilasi ini dapat diletakkan diberbagai tempat bangunan, seperti di atas jendela dan pintu yang berrfungsi mengalirkan udara di tengah ruangan, diatap (contoh ventilasi pada plafon memberikan ruang agar udara panas dari dalam bangunan dapat keluar sehingga aliran udara segar dalam ruangan lancar) serta ventilasi bawah yang berfungsi memberikan pasokan udara lebih banyak dan merata kedalam ruangan.Dalam system cross ventilation ini dikenal dua macam bukaan, sebagai berikut :
Bukaan yang dimaksud di atas dapat berupa lubang angin, kisi-kisi, jendela yang bias dibuka, pintu yang senantiasa terbuka atau pintu tertutup yang bias mengalirkan udara (misalnya pintu kasa atau pintu berjalusi.
Agar ruangan dapat teraliri udara secara optimal maka perletakan bukaan harus disesuaikan dengan arah datangnya angin. Perletakan/posisi bukaan inlet dan outlet dalam system cross ventilation dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

Namun ada kalanya perletakan bukaan ini tidak dapat disusun seperti teknik di atas. Hal ini mungkin terjadi karena bidang yang mengarah ke luar tidak saling berhadapan. Disamping itu, sebab lain yang mungkin timbul adalah faktor keterbatasan lahan sehingga ruang tersebut hanya memiliki satu bidang saja yang menghadap kea rah luar bangunan. Pada kondisi-kondisi semacam ini, cross ventilation tetap dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan sirip-sirip vertikal di tepi bukaan sebagai pengarah udara untuk masuk atau keluar ruangan. Sirip-sirip vertikal ini bisa terbuat dari batu bata, kayu, maupun beton.

Jika bukaan inlet memiliki dimensi atau kecepatan aliran udara lebih kecil daripada bukaan outlet maka kecepatan aliran udara di dalam ruangan akan meningkat 30% dari kecepatan udara di luar ruang. Namun, jika bukaan inlet memiliki dimensi atau kecepatan aliran udara lebih besar daripada bukaan outlet maka kecepatan aliran udara di dalam ruang akan turun 30% dari kecepatan di luar ruangan.

     Barrier SystemBarier pada penghawaan disebut juga penghalang untuk mengurangi volume udara panas yang masuk kedalam rumah. Cara ini dilakukan salah satunya dengan menggunakan barier yang berupa tanaman pada sisi rumah, kadar panas yang dibawa oleh udara menuju rumah dapat berkurang karena sebagian udara panas tersebut diredam oleh barisan pepohonan pada sisi rumah.       Elemen Air KolamAdanya elemen air, baik di luar maupun didalam area rumah dapat menanambah kesejukan hunian, karena udara panas yang berasal dari luar bangunan direndam dengan udara dingin yang dihasilkan dari elemen air tersebut sehingga mampu mendinginkan ruangan.       Secondary SkinSecondary skin atau selubung/kulit bangunan yang kedua, dapat menambah lama waktu panas masuk kedalam rumah dan dapat menghindari percikan air hujan. Ada berbagai material yang dapat digunakan sebagai secondary skin, salah satunya penggunaan material batu alam.2.1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHAWAAN ALAMIØ  Kondisi Lingkungan
 Bangunan, tembok, atau vegetasi yang berbatasan dengan tapak akan memberikan pengaruh yang besar pada aliran udara melewati suatu bangunan.
Ø  Arah Angin
Angin akan menghasilkan tekanan yang maksimal ketika posisinya tegak lurus terhadap permukaan dan tekanannya akan berkurang sekitar 50% ketika angin tersebut berada pada sudut yang miring sekitar 45°. Namun, angin miring akan menjadi lebih baik karena dapat mengisi udara pada suatu ruang lebih banyak.


Ø  Lokasih Jendela
Ventilasi silang sangat efektif karena udara mengalir dari tekanan positif yang kuat ke area dengan tekanan negatif yang kuat pada dinding di depannya.
Dalam sistem cross ventilation ini dikenal dua macam bukaan, sebagai berikut :1. InletMerupakan bukaan yang menghadap ke arah datangnya angin sehingga berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ruangan.2. OutletMerupakan bukaan lain di dalam ruangan yang berfungsi untuk mengeluarkan udara. Bukaan yang dimaksud di atas dapat berupa lubang angin, kisi-kisi, jendela yang bisa dibuka, pintu yang senantiasa terbuka atau pintu tertutup yang bisa mengalirkan udara (misalnya pintu kasa atau pintu berjalusi). 
Agar ruangan dapat teraliri udara secara optimal maka perletakan bukaan harus disesuaikan dengan arah datangnya angin. Perletakan/posisi bukaan inlet dan outlet dalam sistem cross ventilation dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut.1. Posisi diagonal (cross). Bukaan inlet dan outlet diletakkan dengan posisi ini apabila angin dating secara tegak lurus (perpendicular) ke arah bukaan inlet.2.    Posisi berhadapan langsung. Bukaan inlet dan outlet diletakkan pada posisi ini mana kala angin dating bersudut/tidak tegak lurus (obligue) ke arah bukaan inlet.Ø  Sirip Dinding
Sirip dinding dapat meningkatkan ventilasi melalui jendela yang terpasang pada sisi sama sebuah bangunan dengan cara mengubah distribusi tekanannya. Namun, setiap jendela harus mempunyai satu sirip saja. Lebih lanjut, sirip dinding tidak akan bekerja bila sirip tersebut ditempatkan pada sisi yang sama dari tiap jendela. Sirip dinding akan berfungsi dengan baik, jika arah angin cenderung miring dengan sudut 45°. Jendela dengan tipe swing dapat berfungsi sebagai sirip dinding.Ø  Tipe Jendela
Tipe dan rancangan jendela akan berpengaruh besar, baik mengenai kuantitas maupun arah aliran udara. Jendela tipe gantung atau geser, tidak dapat membelokkan udara, mereka akan menahan paling tidak 50% aliran udara. Sebaliknya jendela yang menggunakan engsel, dapat memasukkan seluruh aliran udara, dapat pula merubah arusnya. 
Untuk pembelokkan udara vertikal, gunakan jendela hopper, awning atau jalousie. Tipe-tipe tersebut juga menangkis air hujan, namun tetap menerima masuknya udara. Akan tetapi jendela tipe tersebut, akan menangkis angin yang lewat diatas kepala penghuni, hal ini tidak diinginkan dalam ventilasi yang nyaman. Jendela tipe pivot baik diletakkan pada daerah dengan aliran udara yang memiliki kecepatan tinggi.
Ø  Ukuran dan Lokasi Saluran Masuk Dam Keluar
Secara teknis besaran lubang inlet ( masuk ) harus lebih besar dari pada outlet ( keluar ) karena akan memaksimalkan kecepeatan arus udara ruang dalam.
Pada upaya rancangan berbasis lingkungan, desain bangunan tinggi turut pula menggunakan energi luar yaitu angin dan matahari sebagai faktor peningkatan kenyamanan, kesehatan, kenikmatan civitas. Ventilasi udara sebagai kebutuhan untuk mencapai suatu kondisi ruang yang sesuai untuk tuntutan fungsi, jika pertukaran udara cukup baik maka pengkondisian udara tidak begitu diperlukan.
Sinar matahari sebagai salah satu energi luar yang dapat digunakan sebagai sumber cahaya selain lampu, namun harus diperhitungkan agar cahaya yang masuk tidak menimbulkan kenaikkan suhu ruangan, sehingga harus memikirkan kembali pengkondisian udara ataupun ventilasi mekanik. Pada sistem penghawaan alami pada bangunan tinggi, memerlukan perlakuan khusus dikarenakan perbedaan tekanan udara, kecepatan angin, tingkat kesehatan udara yang masuk pada tiap-tiap level lantai bangunan dan jarak antar bangunan.
Secara prinsip penghawaan alami dapat dicapai melalui pola-pola yang telah dijelaskan sebelumnya, seperti perletakkan bukaan dengan sistem cross ventilation ataupun yang lainnya, hal ini berfungsi dengan baik pada skala bangunan low rise, namun hal ini akan berubah situasional pada high rise.
Diperlukan sistem bukaan yang berbeda. Udara dari alam sangat diperlukan untuk mendukung kenyamanan penghuni di dalam bangunan. Udara tersebut selain untuk menstabilkan hawa di dalam ruangan, dapat pula di pakai dalam sistem AC sentral yang menggunakan udara. Segala pertimbangan penghawaan pada high rise building juga mengacu pada aspek ekonomis, kesehatan, dan berkelanjutan. Tingkat kebutuhan ventilasi pada sebuah high rise building bervariasi bergantung pada ketinggian, kecepatan angin, dan suhu udara sekitar, harus diperhitungkan sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan bagi penghuni. Salah satu teknik yang telah digunakan bertahun-tahun yaitu ventilasi natural untuk mengatur kualitas udara dalam ruangan dan kenyamanan thermal. 
Ø  Orientasi Bangunan
Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari, terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).
.Ø  bUKAAN*   
jenis – jenis bukaan
§  ventilasi
Ventilasi udara adalah bagian dari rumah yang berfungsi sebagai saluran udara dimana udara dapat mengalir dengan baik dari dan ke dalam rumah. Dengan demikian, udara yang ada di dalam rumah akan tergantikan secara terus menerus oleh udara dari luar melalui ventilasi tersebut.
Sebenarnya udara yang ada di dalam ruangan harus senantiasa bergerak supaya terjadi pertukaran udara dan perpindahan panas secara terus menerus. Aliran udara tersebut harus diatur sedemikian agar tidak macet yang mengakibatkan pengap, atau terlalu cepat yang mengakibatkan penguni rumah gampang masuk anginUdara di dalam rumah akan tetap terasa sejuk dan segar..§  jenis ventilasi :
1.      Ventilasi Boven
Boven biasanya berada diatas kusen, bisa menjadi satu atau terpisah. Boven ada beberapa macam, ada boven yang mempunyai daun seperti jendela biasa, ada boven yang diisi dengan 2 bilah kaca yang menyisakan celah udara diantaranya seperti yang banyak dipakai di kamar mandi, atau boven yang diisi dengan ram kayu. Ram kayu berguna untuk faktor keamanan, yaitu supaya tidak ada orang yang bisa menerobos masuk melalui lubang boven.2.      Ventilasi Jalusi atau Kepyak
Ventilasi jenis ini juga banyak digunakan diberbagai hunian rumah tinggal. Ciri-ciri ventilasi ini adalah terdiri dari bilah-bilah kayu yang terpasang secara permanen pada kusen. Dari cela-cela yang diciptakan tersebut memberikan ruang untuk sirkulasi udara masuk ke dalam ruangan.3.      Ventilasi Kaca Nako
Jenis ventilasi rumah dari kaca nako ini secara desain sangat mirip dengan jalusi atau krepyak. Perbedaannya memang hanya terletak pada material pembuatnya yang bukan dari bahan kayu namun dari bahan kaca. Keuntungan lainnya, ventilasi dari kaca nako memiliki sistem yang fleksibel sehingga ukuran bukaan sirkulasi mudah diatur sesuai keinginan. Namun, karena bahannya terbuat dari kaca, jenis ventilasi ini tidak terlalu aman dan dari segi harga relatif lebih mahal.
4.      Ventilasi Loster
Loster adalah ventilasi yang berupa lubang-lubang kecil yang didesain nampak seperti dekorasi rumah. loster sendiri terbagi menjadi beberapa macam sesuai dengan material yang digunakan, yakni :v  ­Loster Kayu.
Perawatan loster kayu serupa dengan kusen dan jendela pada umumnya, yakni difinishing dengan menggunakan cat kayu atau melamin.

v  Loster Beton. 

Loster berbahan dasar beton merupakan loster yang paling murah diantara jenis lainnya. Kualitas yang dihasilkan pun beragam, ada yang halus maupun kasar. Kekuatan loster beton terletak pada kadar semen yang digunakan pada saat proses pencampuran.
v  Loster Keramik.
       Loster jenis ini biasanya digunakan pada rumah-rumah bergaya etnik. Keunggulan dari jenis loster ini adalah kita tidak perlu repot-repot melakukan proses finishing lagi.
v  Loster Tanpa Pengisi.
Loster jenis ini merupakan loster yang berupa lubang saja, tanpa ada bahan pengisi apa pun. Biasanya ukuran lebar jenis loster ini adalah sebesar 15 cm.§  pintu
Pintu adalah sebuah bukaan pada dinding / bidang yang memudahkan sirkulasi antar ruang-ruang yang dilingkupi oleh dinding / bidang tersebut. Pintu biasanya ditemukan pada bangunan, misalnya rumah.
Jenis pintu berdasarkan Materialnya :
Salah satu pintu yang paling umum digunakan dikebanyakan rumah adalah pintu kayu. Pintu ini cocok digunakan pada berbagai ruangan ataupun bangunan. Selain materialnya yang mudah didapatkan, sudah cukup banyak juga pengrajin kayu yang mudah ditemui. Kayu sendiri memiliki beragam finishing yang cantik sehingga membuat pintu lebih estetik. Materialnya yang menunjukkan sisi natural pun juga menjadi nilai lebih dalam hunian.
Pintu yang terbuat dari beberapa komponen panel kayu seperti MDF, blockboard, dan sebagainya ini memiliki harga yang terjangkau dan desain yang fleksibel. Karena kelebihannya tersebut sudah banyak rumah terutama rumah tipe lama yang menggunakannya. Pintu panel ini juga dapat dikombinasikan dengan material kaca karena desainnya dengan frame.


Desain pintu dengan kaca ini lebih banyak digunakan diruang tengah menuju keruang outdoor. Hal ini dikarenakan pintu dengan material kaca memiliki durabilitas dan tingkat privasi yang rendah. Tentunya memiliki pintu kaca juga harus sering dirawat kebersihannya agar tetap nyaman dipandang. Jika ingin menggunakan pintu jenis ini pada pintu utama, akan lebih disarankan menggunakan jenis kaca sandblast dimana kaca terlihat buram sehingga privasi didalam rumah lebih terjaga.

Material yang kuat dan tahan lama ini merupakan bahan yang efisien untuk konstruksi. Selain cepat, juga mudah dipasangkan. Karena aman, anti rayap, dan juga desainnya yang beragam, pintu ini bisa menjadi pilihan utama untuk pintu utama di rumah. Pilih juga desain yang menonjol sehingga rumah terkesan lebih menarik.


Fiberglass merupakan material kaca yang berupa anyaman. Material ini juga kuat, ringan, dan aman. Pintu jenis ini juga memiliki tingkat insulasi yang tinggi sehingga tidak akan melengkung walau terkena cuaca esktrim. Fiberglass juga bisa dipadukan dengan panel kayu sehingga menambah nilai estetikanya. Sangat cocok untuk eksterior maupun interior.
Pintu besi yang memiliki kelebihan ringan dan juga murah ini merupakan salah satu pilihan untuk pintu dirumah. Materialnya yang anti rayap dan juga tahan terhadap kondisi iklim di Indonesia menjadi pilihan yang ramah untuk masyarakat. Meskipun bisa dibilang pintu ini lebih sering digunakan pada ruang tertentu seperti kamar mandi atau gudang karena karakternya yang kurang megah dan kokoh untuk pintu utama.
Jenis pintu yang sangat jarang digunakan pada masa sekarang punya desain yang simple. Dibuat dari balok kayu yang dipasang sejajar dan disatukan, pintu ini akan lebih sering terlihat di tempat seperti peternakan. Akan tetapi penggunaannya pada pintu pagar rumah juga masih dapat terlihat dibeberapa kawasan hunian.
Pintu bermaterialkan kayu ini memiliki desain yang polos. Pintunya ini sendiri terdiri dari kerangka kayu atau mdf yang ditutup dengan triplek 3 mm yang kemudian diberikan lapisan seperti veneer atau cat duco. Bisa dibilang pintu ini cukup ringan karena memiliki bagan kosong ditengahnya. Harganya terjangkau dan juga sudah banyak di pasaran.Banyak orang yang masih bingung membedakan antara pintu flush dengan pintu panel. Pintu flush sering digunakan pada bangunan modern karena desainnya yang memberikan kesan elegan dan simple sedangkan pintu panel lebih sering dijumpai pada bangunan tradisional dengan bentukan panel-panel kayu di pintunya.
PVC yang merupakan singkatan dari poly vinyl chloride merupakan bahan plastik yang sering ditemukan pada pipa atau tangki air. Material ini juga menjadi pilihan dalam memilih pintu karena ukuran dan warna yang sudah banyak dijual di pasaran. Harganya pun lebih terjangkau dibandingkan pintu lainnya. Biasanya pintu ini sering digunakan untuk pintu toilet karena tidak sesuai bila dijadikan pintu utama. Meski pintu PVC ini anti rayap, kokoh, ringan, dan tahan kelembapan akan tetapi tidak tahan pada cuaca ekstrim.
Bahan UPVC atau Unplasticied Ply Vinyl Chloride ini merupakan bahan PVC yang diperkuat dengan bahan unplasticied sehingga lebih kuat dan juga kaku dari pintu PVC. Material ini biasa ditemukan pada badan pesawat terbang. Pintu dengan material ini memiliki daya tahan terhadap air dan perubahan cuaca. Selain itu, material UPVC ini juga hemat energi baik dari proses pembuatan, pemakaian, hingga bisa didaur ulang. Kusennya pun lebih kuat dibandingkan aluminium ataupun kayu. Biasanya UPVC ini sendiri lebih sering ditemukan pada kusen pintu dan juga jendela karena kuat. Akan tetapi yang menyusahkan dari material ini adalah pemasangannya karena tidak setiap tukang dapat memasangkannya. Jenis pintu yang sangat jarang digunakan pada masa sekarang punya desain yang simple. Dibuat dari balok kayu yang dipasang sejajar dan disatukan, pintu ini akan lebih sering terlihat di tempat seperti peternakan. Akan tetapi penggunaannya pada pintu pagar rumah juga masih dapat terlihat dibeberapa kawasan hunian.Jenis pintu berdasarkan Bentuknya :
Jenis pintu mengayun merupakan pintu yang paling banyak dipilih dan di terapkan dikalangan masyarakat.Nama lain dari pintu mengayun adalah pintu kupu-kupu. Dapat terdiri dari satu atau dua lembaran papan. Dibuka dengan cara mengayun disertai sedikit dorongan atau tarikan.Pintu jenis ini cukup mudah pemasangannya dengan bantuan pemasangan engsel. Bahan-bahan bangunan dalam membangun rumah untuk pintu jenis ini cukup beragam. Terdapat kayu, papan triplek, logam dan bahan lainnya. Pintu utama seringkali menggunakan model pintu jenis ini, ukurannya juga sering dibuat cukup besar untuk menunjukkan kesan elegan.
Kelemahan dari penerapan pintu jenis mengayun adalah membutuhkan ruang yang cukup luas sebagai tempat mengayun pintu. Selain itu, pintu mengayun sering pula menimbulkan suara yang cukup berisik ketika tiba-tiba menutup karena tiupan angin yang cukup kencang atau ketika sengaja seseorang menutupnya dengan membantingnya hingga terkadang dinding-dinding rumah ikut bergetar.
Pintu lipat sering kali disebut pintu folding. Cara membukanya dengan cara melipat pintu dan mengumpulkan lipatan pintu tersebut. Bukaan pintu dapat diujung pinggir pintu, biasanya disebelah kanan sehingga untuk membukanya maka pintu akan dilipat dan dikumpulkan ke kiri. Terdapat pula pintu lipat yang bukaannya dibagian tengah pintu. Pintu jenis ini kerap kali diterapkan pada ruangan yang cukup luas seperti garansi sehingga memerlukan pintu yang cukup lebar pula. Ukuran pintu yang lebar sedikit memerlukan waktu dalam proses buka tutup.Kerumitan dalam membuka tutup pintu seringkali menyebabkan orang memasang pintu lipat dengan mengkombinasikan dengan pintu mengayun. Cara lainnya, pintu kerap kali hanya dibuka satu bagian dan bagian lainnya tetap ditutup jika memang ruangan tidak sedang dipakai keluar masuk banyak orang sehingga pintu lipat yang hanya dibuka satu lipatan akan tampak seperti pintu mengayun. Jenis pintu lipat sering pula ditemui pada rumah jawa yang berbentuk limas dengan bentuk rumah yang memang terdiri dari ruangan-ruangan yang cukup luas.
Desain pintu geser sangat identik dengan rumah adat Negara Jepang. Keunggulan utama dari pintu geser ini adalah hemat tempat karena tidak memerlukan ruangan yang cukup banyak sebagai tempat ayunan pintu sehingga pemasangan pintu geser ini sering kali dimanfaatkan dalam ruangan yang cukup sempit seperti rumah minimalis atau bahkan hanya ruangan seperti cara desain kamar tidur minimalis. Cara membuka pintu geser ini hanya dengan cara menggeser kekiri maupun ke kanan. Pintu jenis ini biasa dinamakan Pintu Rumah Minimalis karena tidak memakan tempat.
Lemari kaca yang sering digunakan untuk memajang barang-barang di toko kerap kali memanfaatkan jenis pintu ini. Kekurangan utama dari pintu ini adalah seringkali mecet karena pada tempat menggeser pintu kerap kali terdapat kotoran yang mengganjal. Selain itu, cara membuat pintu geser ini dalam pemasangannya juga lumayan sulit karena membutuhkan bantalan untuk menggantung pintu.
Pemasangan bagian bawah ada yang dipasang dengan cara melubangi lantai sepanjang pintu sebagai tempat pintu menggeser. Cara lainnya, ada pula yang memasangnya dengan cara menggunakan roda. Pada pemasangan dengan cara lubang di lantai, lubang juga kerap kali dimanfaatkan semut untuk membangun rumahnya sehingga rumah menadi banyak semut.Sedangkan pemasangan bagian bawah pintu dengan pemasangan roda, kekurangannya adalah roda yang dipasang pada pintu geser tersebut sangat mudah terlepas sehingga pintu menjadi susah untuk dibuka dan ditutup. Roda pintu geser juga kerap kali meninggalkan noda yang akan mengotori lantai bagian bawah pintu. Pertimbangkan pemilihan warna lantai di bagian bawah pintu geser.
Seperti namanya, pintu jenis rel memanfaatkan rel pada bagian atas dan bawah dalam pemasangannya. Pintu jenis rel  sering kali diterapkan dalam pintu garasi yang memang pintunya berukuran lumayan besar, sehingga dengan pemasangan pintu rel ini, proses buka menutup akan lebih mudah. Kelemahan utama jenis pintu ini adalah pemasangannya yang lumayan susah.Jenis pintu ini sangat cocok digunakan pada bagian garasi rumah, sehingga jika buru-buru dapat dengan mudah membukanya. Namun jenis pintu yang satu ini cukup mahal dan juga cukup jarang.
Jenis pintu melingkar merupakan pintu yang lebih sering kita temui digedung-gedung besar seperti hotel atau mall. Pintu jenis ini sudah jarang dipakai karena kurang efisien. Bentuknya yang lumayan besar dengan sekat-sekat sehingga menimbulkan kesan kotak-kotak pada pintu.Seseorang yang kurang berkonsentrasi misalkan kurang memperhatikan jalanan yang dilaluinya mungkin karena sedang asik dengan handphone/smartphone dapat masuk ke pintu ini dan terus berputar-putar didalam pintu tanpa menyadarinya.
Pintu jenis otomatis ini kerap kali diterapkan dibangunan-bangunan besar seperti kantor, pusat perbelanjaan dan perbankan. Pintu otomatis dapat mendeteksi keberadaan orang yang hendak melewati pintu dan secara otomatis akan membuka dan menutup ketika orang telah melewati pintu otomatis tersebut.Kelebihan utama dari pintu otomatis ini adalah bahannya yang biasanya lumayan tebal lebih dapat menjaga suhu suatu ruangan agar tidak tercampur dengan suhu luar. Karena itu jika ruangan yang menggunakan AC menggunakan pintu otomatis ini, maka fungsi AC akan lebih optimal dalam menjaga kesejukan ruangan. Kekurangan dari pemasangan pintu ini adalah jika terdapat banyak orang yang ingin keluar masuk melewati pintu ini, maka akan menjadi antrian yang lumayan banyak karena pintu ini secara otomatis membuka dan menutup hanya jika orang sudah sangat dekat dengan pintu.
Jenis pintu ini disebut juga rolling door. Pintu menggulung sering kali kita temui pada pintu garasi yang cara membukanya dengan cara didorong ke atas, pada proses mendorong ke atas, pintu akan secara otomatis menggulung di bagian atas pintu.Perkembangan dari pintu menggulung ini adalah pintu sectional dimana pintu ditarik keatas tanpa digulung atau dilipat. Cara membukanya dengan cara remote control yang akan terhubung dan memberi perintah pada motor yang ada untuk menarik pintu. Model pintu modern lain perkembangan dari pintu menggulung adalah pintu overlap trackless yang bentuknya mirip dengan pintu section, akan tetapi pintu terbagi menjadi dua dak ketika ditarik ke atas maka pintu akan menggulung.jendelaJendela adalah lubang yang dapat diberi penutup, biasanya dipasang pada dinding bangunanmobil dan berfungsi sebagai tempat keluar masuk udara dan cahaya.[1][2] Jendela bisa memiliki banyak bentuk yang berbeda, seperti segitigapersegilingkaran, atau bentuk tak beraturan.
Jenis jendela berdasarkan Bentuknya:1.      Ox-eye WindowOx-eye Window adalah jendela kecil yang berbentuk lingkaran, bundar, atau oval sehingga sering disebut juga qeil de boeuf window. Aplikasi tipe jendela ini sering terlihat menggunakan elemen kaca patri atau kaca warna-warni.
2.      Ribbon Window
Ribbon Window adalah tipe jendela ini selalu berbentuk horizontal/vertikal yang memanjang seperti pita. Jendela ini merupakan salah satu ciri bangunan bergaya minimalis modern.3.      Garden Window
Sinar matahari dari keempat sisi Jendela Taman Anda memungkinkan Anda untuk memelihara tanaman hijau Anda atau hanya menambahkan dimensi baru yang menarik untuk Rumah sesuai tampilan dan nuansa dari lingkungan rumah Anda. Desain hemat energi membantu jendela sangat ideal untuk tumbuh bunga favorit Anda dan tanaman. desainya juga tersedia dengan rak kaca yang indah.
4.      Bay WindowBay Window adalah jenis jendela yang bentuknya menjorok ke luar.5.      Bow WindowHampir sama seperti Bay Window, hanya saja dengan bentuk yang dibuat lebih melengkung seperti Busur.
Berdasarkan Materialnya:
a)      Jendela dengan Kusen kayu
Ø  Kelebihan dan kekurangan menggunakan kusen kayu
1.      Kusen kayu bisa fleksibel digunakan pada berbagai gaya rumah (tradisional, modern, klasik).
2.      Kayu dapat tampil natural sesuai jenis kayu yang digunakan.
3.      Kualitas material kayu cukup baik, sesuai dengan jenisnya. Untuk kelas baik seperti kayu kamper Samarinda dan kayu jati, sedangkan kayu kelas dibawahnya yaitu kamper Medan, kamper Singkil, dan Meranti.
4.      Untuk mendapatkan kualitas yang bagus perlu melalui proses pengovenan yang baik.
5.      Kayu dapat dibentuk sesuai desain, seperti bentuk lurus atau melengkung.
6.      Kayu mampu menahan panas atau dingin dari luar ruangan.
7.      Dari sudut estetika rumah yang menggunakan kusen kayu akan tampil lebih natural.
8.      Saat ini kusen yang berkualitas baik sulit didapat.
9.      Bila rumah tidak disiapkan anti rayap, maka kusen akan mudah dimakan rayap.
10.  Kayu juga membutuhkan perawatan secara berkala dengan menggunakan cat atau coating alias diberi lapisan tahan jamur agar tetap awet.
11.  Perawatan selanjutnya pada  warna kayu yang mulai kusam dilakukan pengecatan ulang. Gunakan cat kayu yang tahan terhadap segala cuaca.
12.  Kayu memungkinkan  menyerap air dan terkena panas matahari sehingga menyebabkan volume kayu dapat berubah-ubah, akibatnya pintu atau jendela sulit dibuka.
13.  Kayu berkualitas buruk tidsak kuat menahan gaya punter akibat beban yang bekerja terhadapnya.
b)      Jendela dengan Kusen AluminiumBerbeda lagi dengan kusen alumunium. Material ini dapat menjadi pilihan lain disamping material kayu.Ø  Kelebihan dan kekurangan menggunakan kusen aluminium
1.      Material ini lebih tahan keropos, karena sifat material ini yang tidak memungkinkan  dimakan rayap.
2.      Bahan aluminium lebih tahan lama, anti rayap, tidak menyusut seperti kayu, tidak akan mengalami penyusutan dan perubahan bentuk / melengkung akibat perubahan cuaca.
3.      Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu bahkan motif kayu sehingga menyerupai kayu.
4.      Desain dapat dibuat sesuai pesanan
5.      Kusen aluminium bobotnya ringan sehingga mudah dipindahkan.
6.      Perawatannya yang mudah dan sederhana.
7.      Variasi bentuk dan modelnya terbatas, karena kusen alumunium merupakan standart pabrik.
8.      Pemasangan dengan menggunakan sistem fischer. Teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi.
9.      Kusen aluminium yang bermutu rendah dapat mudah memuai saat terjadi perubahan suhu drastic, maka kaca yang dibingkai dapat mudah lepas.
10.  Dibutuhkan penyambungan berupa penyekat karet antara kaca dan alumunium (sealant)  dari bahan berkualitas dan tahan lama agar air tidak mudah masuk ke dalam kusen atau ke ruangan.
c)       Jendela dengan Kusen UPVCJenis material usen UPVC sudah banyak digunakan dibeberapa bangunan, karena dewasa ini, Kusen UPVC dinilai lebih dapat menjawab kebutuhan konsumen.Ø  Kelebihan dan kekurangan menggunakan kusen UPVC
1.      Terdapat alternatif material kusen yang lain merupakan turunan dari plastik yaitu Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC). Material ini diproses dengan proses tertentu sehingga sifat plastisnya minimal.
2.      UPVC tahan rayap, tidak muai susut, mudah perawatannya hanya butuh perawatan yang minimal  dengan mengelapnya secara rutin, kedap suara dan tahan bocor.
3.      Dapat digunakan untuk berbagai model dan jenis jendela seperti jendela fixed, bovenlitch, jendela decorative, jendela swing, jungkit, maupun sliding.
4.      Pemesanan ukuran jendela disesuaikan dengan ukuran lapangan, jadi tidak menyediakan produk berukuran standar.
5.      Kuat, Tidak mudah pecah bila terkena benturan
Kelebihan dan kekurangan penghawaan alamiKelebihan: 1. Ramah lingkungan                     2. Lebih hematKekurangan:  1. Suhu, kecepatan angin, kelembaban, kualitas udara tidak mudah diatur2. Gangguan serangga3. Gangguan lingkungan2.2 PENGERTIAN PENGHAWAAN ALAMIPencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu:
Pencahayaan alami dalam sebuah bangunan akan mengurangi penggunaan cahaya buatan, sehingga dapat menghemat konsumsi energi dan mengurangi tingkat polusi. Tujuan digunakannya pencahayaan alami yaitu untuk menghasilkan cahaya berkualitas yang efisien serta meminimalkan silau dan berlebihnya rasio tingkat terang. Selain itu cahaya alami dalam sebuah bangunan juga dapat memberikan suasana yang lebih menyenangkan dan membawa efek positif lainnya dalam psikologi manusi.
Agar dapat menggunakan cahaya alami secara efektif, perlu dikenali ke beberapa sumber cahaya utama yang dapat dimanfaatkan :
Berikut ini adalah lima strategi dalam merancang untuk pencahayaan matahari efektif :

2.2.1 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAHAYAAN ALAMAIA.      FAKTOR CAHAYA SIANG HARI
Faktor cahaya siang hari menujuk pada prosentase dari jumlah terang siang hari yang jatuh pada suatu titik pada bidang didalam suatu ruangan. Faktor ini menyebutkan perbandingan antara kekuatan terang pada titik tersebut (didalam ruang ) dengan kekuatan terang yangpada saat itu menerangi lapangan terbuka. Karena cahaya dilapangan sering berubah – ubah maka ditetapkan terang dilapangan terbuka sebesar 3000 lux. Namun berdasarkan Langit Perencanaan Untuk Indonesia ditetapkan 10.000 lux. Langit perencanaan yaitu langit dalam keadaan yang ditetapkan dan dijadikan dasar untuk perhitungan.B.      FAKTOR LANGIT
       Faktor langit (fl) adalah angka karakteristik yang digunakan sebagai ukuran untuk keadaan penerangan alami siang hari di berbagai tempat dalam suatu ruangan.
       Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memperhitungkan faktor  langit yaitu :
              -lubang cahaya efektif              -lebar lubang cahaya              -jarak titik ukur ke bidang lubang cahaya efektifC.      Berkas Cahaya
Sifat cahaya yang merambat lurus dapat kita lihat ketika ada cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan melewati jendela. Cahaya matahari yang melewati jendela tersebut akan
memperlihatkan berkas-berkas cahaya yang merambat lurus kedalam ruangan. Cahaya biasanya tampak sebagai sekelompok sinar-sinar cahaya atau disebut  juga berkas cahaya. Perhatikanlah cahaya matahari yang masuk melalui celah kecil ke dalam ruangan gelap, atau jalannya sinar dan proyektor di bioskop, atau lampu sorot di panggung pertunjukan. Akan terlihat bahwa dalam zat antara yang serba sama, cahaya merambat menurut garis lurus berupa sinar cahaya.

Menurut Lechner, N (2001), cahaya alami yang masuk melalui jendela dapat berasal dari beberapa sumber sinar matahari langsung, langit cerah , awan atau pantulan permukaan bawah dan bangunan sekitarnya. Cahaya dari masingmasing sumber tersebut bervariasi tidak hanya dari jumlah dan panas yang dibawanya, tetapi juga pada kualitas lainnya, seperti warna ,penyebaran dan penghematan.

Faktor yang membentuk berkas cahaya1. Posisi Matahari
Keadaan terang atau gelap di Bumi tergantung kepada posisi Matahari. Kita akan menyebut fajar saat cahaya matahari masih malu-malu menerangi Bumi kita. Demikian juga sebutan siang hari untuk keadaan saat Matahari bersinar terang di langit. Di malam hari saat gelap gulita, Matahari tentunya sudah tidak tempak di langit. Keteraturan muncul dan menghilangnya Matahari ini menjadi acuan manusia untuk menentukan hitungan waktu dalam satu hari. Matahari bergeser dari waktu ke waktu. Tanam sebatang tongkat di tanah, perhatikan arah bayangan pada pagi hari di bulan Juni dan Desember. Pada bulan Juni, tampak arah bayangan condong ke Selatan, artinya Matahari sedang berada di Utara. Sedangkan pada bulan Desember, arah bayangan miring ke arah Selatan, yang berarti  Matahari sedang berada di titik Selatan. (Lukman,A dan Puspita,E, 2010)


Daerah beriklim tropis merupakan daerah yang bermandikan sinar matahari, sedangkan sinar matahari didalamnya selalu membawa panas, maka aspek orientasi bangunan menjadi sorotan utama dalam proses desain agar pengantisipasian pengaruh buruk sinar matahari dapat dihindari. Panas matahari pagi sangatlah baik untuk kesehatan, maka bagian timur cenderung dibuka untuk memasukan sinar matahari, akan tetapi dibatasi hanya sampai jam 09.00 selebihnya dari itu sifatnya terik dan menyengat, sedangkan sinar matahari di barat membawa pengaruh buruk untuk bangunan, sebaiknya diantisipasi, dengan tritisan atau double layer (titik puncak panas 14.00 jam 2 siang) Sudut jatuh.
Gambar dibawah menjelaskan bahwa akan didapatkan tanggal dan bulan penting dimana matahari berada pada equator dan titik terjauh. Pada tanggal dan bulan inilah yang kemudian akan dianalisa dengan software Ecotect dan Sketch-up pada massa bangunan. Sudut jatuh ditentukan oleh posisi relatif matahari dan tempat pengamatan di bumi serta tergantung pada: sudut  lintang geografis tempat pengamatan, musim serta lama  penyinaran harian, yang ditentukan oleh garis bujur geografis tempat pengamatan.

D.     ORIENTASI BANGUNAN
Orientasi bangunan terhadap mata angin mempengaruhi perletakan lubang - lubang permukaan dinding, perencanaan yang tepat dapat menghinadari masuknya sinar dan panas matahari tapi dapat 4menggunakan sky light sebagai pencahayaan alami dan aliran udara sebagai penetralisir kelembaban udara.
E.      LUBANG CAHAYA
Menurut SNI No 03-2396-2001  Tentang tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami, Faktor pencahayaan alami siang hari adalah perbandingan tingkat pencahayaan pada suatu titik dari suatu bidang tertentu di dalam suatu ruangan terhadap tingkat pencahayaan bidang datar di lapangan terbuka yang merupakan ukuran kinerja lubang cahaya ruangan tersebut. Menurut Heinz , F ,(1998), Lubang cahaya dalam gedung bisa berupa jendela. Jendela ini berfungsi sebagai lubang cahaya dan lubang ventilasi yang member perlindungan terhadap angin, hujan, kebisingan, udara panas atau dingin. Penempatan jendela dan dimensi jendela ditentukan pada fungsi kebutuhan cahaya didalam ruangan Menurut Pedoman Standarisasi Bangunan Dan Perabot Sekolah oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan (2011). Luas lubang cahaya sebaiknya berkisar antara 20-50% dari luas lantaiF.       SUN SHADING
Pemahaman sun shading adalah bentuk penghalang sinar matahari dan curah hujan yang terpasang pada dinding dan berada disekitar pelobangan dinding (jendela). Pada disain-disain konvensional sun shading membentuk sudut kemiringan, alasan diantaranya pertimbangan karekter bahan genteng. Kini trend bentuk dari sun shading bermaterial beton tipis yang dipengaruhi konsep minimalis. (Slamet,dkk, 2011). Pemahaman sun shading adalah bentuk penghalang sinar matahari dan curah hujan yang terpasang pada dinding dan berada disekitar pelobangan dinding (jendela). Pada disain-disain konvensional sun shading membentuk sudut kemiringan, alasan diantaranya pertimbangan karekter bahan genteng. Kini trend bentuk dari sun shading bermaterial beton tipis yang dipengaruhi konsep minimalis. (Slamet,dkk, 2011).
·       JENIS – JENIS SUN SHADING
perangkat Horizontal memberikan keteduhan berdasarkan sudut ketinggian matahari. Paling sering terlihat dalam bentuk overhang, khususnya efektif untuk shading bangunan yang memiliki elevasi utara dan selatan. Perangkat Horizontal membiarkan rendah sudut sinar matahari dan memblokir tinggi-sudut sinar matahari, efektivitasnya bervariasi tergantung dengan perubahan ketinggian matahari.

2.      Sun Shading Vertical
Perangkat vertikal memberikan keteduhan berdasarkan sudut bantalan dari matahari. Efektivitas mereka bervariasi, saat matahari bergerak mengelilingi cakrawala. Perangkat vertikal memiliki kemampuan untuk memblokir rendah sudut matahari, dan akibatnya mereka sering digunakan untuk bukaan menghadap ke timur atau barat. Memblokir rendah sudut matahari juga menghalangi pandangan, dan karena perubahan bantalan matahari sekitar 15 derajat per jam, sejumlah pandangangan dapat diblokir. Perangkat vertikal dapat menjadi responsif disesuaikan terhadap perubahan sudut matahari.

3.      Sun Shading Egg-crate
Perangkat shading peti telur menggabungkan karakteristik perangkat vertikal dan horizontal untuk meningkatkan cakupan shading. Perangkat Egg-crate memiliki kemampuan untuk memblokir rendah sudut matahari, dan akibatnya mereka sering digunakan untuk bukaan menghadap ke timur atau barat

2.2.2 KELEBIHAN PENCAHAYAAN ALAMI       Menambah kesan luas pada ruangan. Cahaya alami memiliki peran penting atas persepsi ruang. Ruangan dengan cahaya alami memberi kesan ruangan lebih luas serta ekstensif. Fokus pada cahaya alami akan membuat ruangan terasa lebih besar dan nyaman daripada dengan pencahayaan buatan/artifisial, dari lampu misalnya.       Mencerahkan warna asli dari barang-barang di dalam ruangan. Warna dari dinding, furnitur, dan aksesoris ruangan terlihat kian natural serta lebih cerah ketika terpapar oleh cahaya alami. Dari lantai kayu hingga vas bunga keramik, akan  terlihat lebih bagus di bawah sinar alami dibandingkan dengan sumber cahaya buatan.       Memberikan lebih banyak energi (mood)
Cahaya alami memberikan keuntungan besar bagi energi dan mood.
       Hemat energi
Efisiensi energi menjadi perhatian utama saat merancang bangunan, dan mendesain ruang  -terlebih ruang kerja- sebisa mungkin meminimalisir penggunaan daya listrik. Bangunan dengan desain yang penuh dengan jendela, instalasi skylight, memungkinkan penghematan tersebut.       Bebas udara sumpek.. Dengan instalasi jendela atau skylight yang lebar, rumah dijamin akan terbebas dari kelembaban berlebih, bakteri, serta tentunya bau-bau tak sedap.
2.3 CONTOH PERHITUNGAN Diketahui : Luas ruang belajar (studio 2 Arsitektur) = 177,84                      Ukuran JV1 :                     -jendela = 0,60m x 1,32m                     -ventilasi = 0,60m x 0,72m                     Ukuran JV2 :                     - jendela = 0,77m x 1m                     -ventilasi = 0,77m x 0,90m                     Ukuran bukaan pintu : 1,6m x 2,1m

                     Catatan : ventilasi berfungsi hanya untuk pencahayaan                                      Bukaan jendela sudah longgar sehingga tidak dapat terbuka maksimalDitanya : 1. Apakah penghawaan alami telah memenuhi syarat kenyamanan dalam ruang?                 2. Apakah pencahayaan alami telah memenuhi syarat kenyamanan dalam ruang?Penyelesaian :1.      Penghawaan alami
·       Syarat minimum bukaan untuk penghawaan di daerah iklim tropis adalah 15% dari luas lantai
15% x 177,84  = 26,676 ·       Tinjauan pada ruang
-       Jendela hanya mampu bekerja memasukan udara sebesar 10% dari luas jendela,
maka:JV1 = (0,60 x 1,32 ) x 20 = 15,84JV2 = ( 0.77 x 1 ) x 6 = 4,62Total = 20,46, karena yang dapat berfungsi hanya 10% jadi total bukaan
jendela adalah 2,046
-       Pintu : 1,6 x 2,1 = 3,36
-       Jadi total bukaan untuk masuknya udara adalah 5,406
·       Total bukaan untuk udara tidak memenuhi standar, keadaan ruang belajar saat siang hari terasa panas, hal ini yang kami kelompok temukan dan rasakan saat berada dalam ruang belajar, factor utama adalah karena jendela yang tidak dapat terbuka maksimum dan ventilasi yang di desain hanya untuk meneruskan cahaya tanpa berfungsi sebagai lubang udara. Dalam ruang ini telah difasilitasi dengan AC 2PK, namun hal ini tidak dapat mengatasi masalah penghawaan dalam ruang belajar, ruang belajar tetap terasa panas dan tidak nyaman.
·       Solusi : salah satu cara untuk mengatasi masalah ini yaitu mendesain kembali jendela dan ventilasi, jendela dapat diganti dengan jendela pivot yang dapat memasukan udara dengan maksimal.
2.      Pencahayaan Alami
·       Bedasarkan hasil survey, cahaya yang masuk dalam ruang adalah cahaya yang dipantulkan dari gedung di sebelah selatan yaitu gedung baru fakultas Teknik dan cahaya langit untuk jendela di sebelah selatan. Untuk jendela di sebelah utara mendapatkan cahaya dari terang langit. Berdasarkan hasi dari aplikasi “Lux Light Meter” di dapat hasil 650 lux cahaya di dalam ruang belajar, hasil ini merata di seluruh bagian ruang.
·       Ruang belajar atau raung kuliah berdasarkan standar harus memenuhi 300 lux, karena ruang ini difungsikan sebagai studio, studio seharusnya mempunyai standar 750 lux, jadi ruang ini jika difungsikan sebagai ruang kuliah masih memenuhi syarat, tapi untuk ruang studio masih belum memenuhi standar.·       Dengan metode perhitungan, dapat dihitung sebagai berikut :
Diketahui lubang cahaya efektif, yang akan di hitung adalah cahaya yang masuk dari sisi selatan ruang, di dapat hasil ;-        lebar lubang efektif ( L ) = 12m
-       Tinggi lubang efektif ( H) = 2,04m
-       Titik ukur menggunakan TUU ( titik ukur utama ) yaitu jarak 1/3 dari bidang lubang cahaya efektif ( D ) = 1/3 x 11,40m = 3,8
-       Didapat H/D =  0,53 dan L/D = 3,15
-       Hasil ynag di dapat akan dimasukkan dan dihubungkan dalam tabel “Faktor Langit” dari tabel ini H/D dan L/D adalah sebagai fungsi dari factor langit. Dan hasilnya adalah di antara 2,60 dan 2,61. Karena 2,61 L/H-nya 3,5 maka yang lebih mendekati ke 3,15 yaitu 2,60, jadi fl yang kami tentukan yaitu 2,60. Standar fl minimum TUU untuk ruang kelas biasa adalah 0,35 maka untuk ruang kuliah sudah memenuhi standar minimum.

BAB IIIPENUTUP
3.1  Kesimpulan
Penghawaan alami adalah proses mengalirkan udara segar kedalam bangunan untuk mendapatkan kenyamanan yang diharapkan. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan penghawaan alami yaitu dengan ventilasi silang. Hal yang harus diperhatikan dalam penghawaan alami adalah memahami sifat-sifat angin, orientasi bangunan, serta luas bukaan.Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman berlaku dibawah jam 10 pagi. Dalam hal ini yang dimanfaatkan untuk pencahayaan alami adalah sinar dari terang langit ataupun sinar pantulan, karena cahaya langsung akan membawa panas masuk ke dalam ruang. Dengan demikian jenis bukaan untuk cahaya ada beberapa hal yang diperhatikan berkaitan dengan hal tersebut.Penghawaan dan pencahayaan alami akan bergantung pada bukaan, orientasi, dan desain dari setiap jenis bukaan, serta faktor lainnya.
3.2  Saran
Dalam hal mendesain bangunan harus memperhatikan bagaimana membuat bangunan yang nyamana untuk menunjang aktifitas. Penemuan dari beberapa contoh kasus, banyak terdapat bangunan yang tidak memenuhi standar kenyamanan, ataupun sudah memenuhi standar namun pada kenyataannya tidak memberikan kenyamanan yang maksimal, maka dari itu harus ada perkembangan pemikiran, ide, dan konsep untuk menghadirkan kenyamanan dalam bangunan dari berbagai kondisi di tapak.












DAFTAR ISI

http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/2015/11/20/pengaturan-penghawaan-dan-pencahayaan-pada-bangunan/https://civileducationcenter.blogspot.com/2012/02/ventilasi-dan-pencahayaan-yang-memenuhi.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Jendelahttps://id.wikipedia.org/wiki/Ventilasi_(arsitektur)https://www.kajianpustaka.com/2013/12/sistem-pencahayaan-alami.htmlhttps://www.arsitur.com/2017/10/sistem-ventilasi-dan-faktor-yang.htmlhttp://slendroo.blogspot.com/2011/10/penghawaan-alami.htmlhttps://www.scribd.com/doc/289161186/penghawaan-alamihttps://patrialand.com/2018/04/23/macam-macam-jendela-dan-manfaat-jendela/https://mirandarosadi85.wordpress.com/2015/03/13/macam-macam-jenis-bukaan-  jendela/https://dacore.id/2016/05/tipe-dan-jenis-jendela/http://furnizing.com/article/yuk-kenali-berbagai-jenis-pintu-dari-material-dan-fungsinyahttps://rumahlia.com/desain/pintu/jenis-jenis-pintuhttps://eminterior.com/jenis-jenis-ventilasi/https://rumahlia.com/tips-trik/info-dasar/macam-macam-ventilasi-rumah

Komentar

Postingan Populer